Rabu, 06 April 2011

STUDI PENGGUNAAN TRIPIKON-H SEBAGAI ALTERNATIF SEPTIC-TANK INDIVIDUAL (On–Site) DI DAERAH RAWA PASANG SURUT DESA PENGGALAMAN KEC.MARTAPURA BARAT KAB.BANJAR

I. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Di awali dengan adanya pertemuan Diskusi Pilihan Teknologi Sanitasi di Daerah Sulit yang di inisiasi oleh Water and Sanitation Program - East Asia Pacifik (WSP-EAP). Bertujuan untuk memahami situasi, masalah dan kebutuhan atas opsi sanitasi yang lebih baik pada daerah-daerah permukiman yang sulit menerapkan pembangunan fasilitas sanitasi konvensional. Di dukung kesepakatan World Summit On Sustainable Development 2002 dimana dalam kesepakatan ini dikatakan, “kurangi hingga separuh jumlah penduduk yang belum memperoleh akses ke prasarana dan sarana air limbah yg telah diperbaiki (improved) pada akhir - 2015”.
Dalam upaya mendukung Pemerintah Indonesia dan pemegang andil lainnya,  khususnya bagi Pemerintah Daerah yang mengenal secara mendetail mengenai kondisi daerahnya, sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan akan perbaikan sanitasi di daerah spesifik, dimana pilihan sanitasi yang terjangkau tidak dapat diterapkan karena kondisi geografis, iklim, maupun topografi maka dengan menentukan intervensi yang dapat diaplikasikan di daerah spesifik yang ada di wilayahnya, sehingga dapat mengarahkan program-program pembangunan sanitasi menjadi tepat teknologi, terjangkau, tepat sasaran, dan berkelanjutan sesuai dengan kondisi fisik lingkungannya.
Adapun daerah-daerah spesifik yang dimaksud antara lain, di atas sungai atau bantarannya, di pesisir dan muara, di rawa dan muka air tanah tinggi, di atas danau dan daerah rawan banjir. Namun dalam ruang lingkup pengerjaan Tugas Akhir ini, yaitu tantangan dalam upaya pemilihan opsi teknologi pengolahan air limbah domestik (black water) di daerah rawa pasang surut air tawar di Desa Penggalaman Kecamatan Martapura Barat Provinsi Kalimantan Selatan.
Kondisi daerah studi secara eksisting, di tinjau secara lingkungan fisik masih asri berupa lahan rawa pasang surut yang belum berubah secara fungsinya, rumah-rumah disana masih terbilang jarang dan hampir semua memiliki konstruksi rumah panggung dan terbuat dari kayu dan kebanyakan semi permanen. Di tinjau secara lingkungan non-fisik, kepadatan penduduk < 200 orang/Ha; penduduk sekitar kurang mengenyam taraf pendidikan, di huni oleh penduduk dengan pendapatan ekonomi menengah-kebawah dan secara aspek sanitasi tidak memiliki pengolahan air limbah domestik (black water) yang tepat, kebanyakan menggunakan jamban pribadi yang berada di dalam rumah dan beberapa menggunakan jamban umum dinding kayu dan secara kesehatan, dan jika kondisinya dibiarkan seperti itu tidak menutup kemungkinan adanya permasalahan yang muncul di lingkungan (penyakit kulit, penyakit malaria,dll).
Hal-hal tersebut yang melatar-belakangi adanya study pengolahan air limbah domestik (black water) dengan menggunakan Tripikon-H sebagai septic-tank individual yang cocok diterapkan di daerah spesifik rawa pasang surut air tawar seperti di Desa Penggalaman Kec.Martapura Barat Kab.Banjar yang selanjutnya akan dijelaskan dalam penelitian tugas akhir yang akan dibuat.

1.2  Perumusan Masalah
Menurut latar belakang masalah yang ada, maka dapat disusun rumusan masalah yaitu:
1.      Bagaimana kualitas air rawa di Desa Penggalaman di tinjau parameter fisik,biologi dan kimia dengan menggunakan sanitasi yang telah ada? Apakah terdapat beban pencemaran air di sana?
2.      Apakah dengan diterapkannya Tripikon-H sebagai septic-tank individual di daerah spesifik rawa pasang surut air tawar seperti Desa Penggalaman dapat mengurangi tingkat pencemaran air disana?
3.      Apakah efektif  penggunaan jenis Tripikon-H  sebagai septic-tank yang diterapkan di daerah spesifik Rawa Pasang Surut air tawar Desa Penggalaman Kecamatan Martapura Barat dalam mengurangi tingkat pencemaran air disana?
  
1.3  Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari pelaksanaan penelitian ini yaitu:
1.      Lokasi penelitian yaitu di daerah rawa pasang surut Desa Penggalaman Kec.Martapura Barat Kab. Banjar;
2.      Mengaplikasikan Tripikon-H sebagai teknologi pengolahan penanganan air limbah domestik yang dikhususkan untuk buangan black water saja pada daerah spesifik rawa pasang surut;
3.      Evaluasi kondisi fisik (pH), biologi (E.Coli) dan kimia (BOD, COD) sebelum dan setelah pengaplikasian Tripikon-H.

1.4  Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu:
1.      Mengetahui kualitas air rawa pasang surut air tawar di Desa Penggalaman di tinjau parameter fisik (pH), biologi (E.Coli) dan kimia (BOD, COD) dengan menggunakan sanitasi yang telah ada serta mengetahui beban pencemaran air di sana yang berada di sana;
2.      Mengetahui bagaimana penerapan Tripikon-H sebagai septic-tank individual yang diterapkan di daerah spesifik rawa pasang surut air tawar seperti Desa Penggalaman dalam mengurangi beban pencemaran air;
3.      Mengetahui keefektifan penggunaan Tripikon-H  sebagai septic-tank yang diterapkan di daerah spesifikr pasang surut air tawar Desa Penggalaman dalam mengurangi tingkat pencemaran air di sana.

1.5  Manfaat Penelitian
Dengan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penerapan Tripikon-H di daerah spesifik rawa pasang surut, manfaat yang didapat yaitu:
1.       Sebagai informasi bagi pemerintah/ instansi yang terkait dalam usaha meningkatkan upaya penyediaan sarana sanitasi lingkungan yang baik, tepat teknologi, terjangkau, tepat sasaran, dan berkelanjutan sesuai dengan kondisi fisik lingkungannya terutama di daerah spesifik terutama rawa pasang surut;
2.      Sebagai informasi kepada  masyarakat sekitar tentang pencemaran air rawa yang mungkin terjadi akibat penggunaan septic-tank individual yang kurang tepat;
3.      Sebagai salah satu aplikasi/ sumbangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang teknik lingkungan;
4.      Dalam hal penelitian yang sejenis, tugas akhir ini dapat digunakan sebagai bahan referensi.

0 komentar:

 
template by suckmylolly.com flower brushes by gvalkyrie.deviantart.com